Minggu, 07 November 2010

perbedaan topik tema dan judul

A. Topik

Topik (bahasa Yunani : topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan. Topik merupakan hal yang ditentukan pertama kali saat penulis akan membuat tulisan. Topik awal tersebut kemudian dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Biasanya, topik terdiri dari satu atau dua kata yang singkat.

*Ciri-ciri topik

  • Ciri utama topik ialah permasalahannya yang bersifat umum dan belum terurai.

*Kriteria topik yang baik

  • Penulis menguasainya dengan baik dan mengetahui prinsip-prinsip ilmiahnya.
  • Menarik untuk ditulis dan dibaca.
  • Jangan terlalu baru, teknis, dan kontroversial.
  • Bermanfaat.
  • Jangan terlalu luas.
  • Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.
  • Memiliki ruang lingkup yang sempit dan terbatas.
  • Memiliki data dan fakta yang obyektif.
  • Memiliki sumber acuan atau referensi.

Biasanya topik terdiri dari satu atau dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema.

~Persamaan : Topik dan tema sama-sama dapat dijadikan judul tulisan.

~Perbedaan : Topik masih mengandung hal umum, sedangkan tema sudah lebih spesifik dan terarah dalam membahas suatu permasalahan.

Topik harus terbatas. Pembatasan sebuah topik mencangkup: konsep, variabel, data, lokasi(lembaga) pengumpulan data, dan waktu pengumpulan data.

Topik yang terlalu luas menghasilkan tulisan yang dangkal, tidak mendalam, dan tidak tuntas. Selain itu, pembahasan menjadi tidak fokus pada masalah utama yang ditulis atau dibaca. Akibatnya, pembahasan menjadi panjang, namun tidak berisi. Sebaliknya, topik yang terlalu sempit menghasilkan tulisan yang tidak (kurang) bermanfaat bagi pembacanya. Selain itu, karangan menjadi sulit dikembangkan, hubungan variabel kurang jelas, tidak menarik untuk dibahas atau dibaca. Oleh Karena itu, pembahasan topik harus dilakukan secara cermat, sesuai dengan kemampuan dana, tenaga, waktu, tempat, dan kelayakan yang dapat siterima oleh pembacanya.

Contoh topik yang baik dan terbatas:

  • “Upaya mengembangkan robot cerdas bagi pelayanan pasien di rumah sakit”.

=> Jadi, robot cerdas ini dikembangkan terbatas bagi pelayanan pasien di rumah sakit.

B. Tema

Tema (bahasa Yunani : thithenai) adalah sesuatu yang menjadi pokok masalah dalm cerita dan telah diuraikan. Dalam tema tersirat amanat atau tujuan penulis yang ingin disampaikan. Tema inilah yang akan menentukan arah tulisan atau tujuan dari suatu tulisan. Menentukan tema berarti menentukan apa masalah sebenarnya yang akan diuraukan oleh penulis.

Dalam karangan, tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan ditulis. Tema dalam tulisan adalah pokok bahasan yang akan disusun menjadi tulisan.

*Tema dapat dibedakan menjadi dua :

  • Pendek => Kata atau Frasa.
  • Panjang => Kalimat bersifat umum.

*Syarat-syarat tema yang baik :

  • Menarik perhatian penulis.
  • Diketahu dan dipahami penulis.
  • Bermanfaat.
  • Berada disekitar kita.
  • Ruang lingkupnya sempit dan terbatas.
  • Memiliki data dan fakta yang efektif.
  • Memiliki sumber acuan.

C. Judul

Judul adalah identitas dari jiwa seluruh karya tulis yang bersifat menjelaskan diri, menarik perhatian dan terkadang menentukan lokasi.Judul merupakan nama yang dipakai untuk tulisan, buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain. Judul sebaikmya dibuat ringkas, padat, dan menarik. Usahakan judul suatu tulisan tidak lebih dari lima kata tetapi dapat menggambarkan isi tulisan.

*Fungsi judul :

  • Merupakan identitas atau cermin dari jiwa seluruh tulisan.
  • Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang untuk membaca isinya.
  • Gambaran global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang lingkupnya.
  • Relevan dengan seluruh isi tulisan, maksud masalah, dan tujuannya.

*Syarat-syarat pembuatan judul :

  • Harus relevan = Mempunyai keterkaitan dengan temanya atau bagian-bagian penting dari tema.
  • Harus provokatif = Menarik sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa ingin tahu tiap pembaca terhadap isi tulisan.
  • Harus singkat = Tidak boleh mengambil kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Jika penulis tidak dapat menghindari judul yang panjang, maka dapat menggunakan solusi dengan membuat judul utama yang singkat, tetapi dengan judul tambahan yang panjang.
  • Harus asli = Jangan menggunakan judul yang sudah pernah dipakai.

*Syarat-syarat judul yang baik :

  • Harus berbentuk frasa.
  • Tanpa ada singkatan atau akronim.
  • Awal kata harus huruf kapital, kecuali preposisi dan konjungsi.
  • Tanpa tanda baca di akhir judul.
  • Menarik.
  • Logis.
  • Sesuai dengan isi.

*Pengertian judul langsung dan judul tak langsung :

  • Judul langsung : Judul yang erat kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubungannya dengan bagian utama berita terlihat jelas.
  • Judul tak langsung : Judul yang hubungannya tidak langsung dengan bagian utama berita, tetapi tetap menjiwai seluruh isi tulisan.

paragraf

Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.

Unsur Paragraf

Paragraf sebenarnya merupakan sebuah unit pikiran dengan menunjukkan satu ide, dan ide ini harus bisa dikomunikasikan secara jelas dan singkat, yaitu mengandung detil-detil selengkapnya, misalnya alasan-alasan, ilustrasi-ilustrasi, fakta-fakta, dan lain-lain. Pengembangan ide pokok itu harus dikendalikan dengan apa yang dinamakan controlling idea. Ide yang dikomunikasikan dinamakan pikiran utama, ide pokok, ide utama, atau pikiran pokok. Sedangkan detil-detil penunjang paragraf dinamakan pikiran-pikiran penunjang.

Pikiran utama dan pikiran penjelas dikembangkan lebih lanjut dalam kalimat-kalimat. Kalimat yang mengandung pikiran utama dinamakan kalimat utama, atau kalimat topik (topic sentence). Kalimat-kalimat yang mengandung pikiran penjelas dinamakan kalimat penjelas. Jadi dapat dikatakan bahwa paragraf dibentuk oleh dua unsur, yaitu pikiran utama dan pikiran penjelas.

Paragraf yang baik sebenarnya terdiri atas beberapa kalimat, yaitu sebuah kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas dan kalimat penunjang. Kalimat-kalimat penunjang itu dinamakan supporting statements. Supporting statements dibedakan atas dua, yaitu primary supporting dan secondary supporting. Secara skematis bagan paragraf secara umum dan sederhana adalah sebagai berikut.

(1) Kalimat topik atau kalimat utama, ditunjang oleh

(2) Primary supporting, yang didukung oleh

(3) Secondary supporting.

Primary supporting terdiri atas pernyataan-pernyataan yang memperjelas kalimat topik. Secondary supporting terdiri atas pernyataan-pernyataan berwujud kalimat-kalimat yang memberikan beberapa detil penunjang tentang primary supporting, Paragraf yang baik bisa digunakan untuk berkomunikasi secara jelas dan padat, harus merupakan kesatuan. Berikut dikemukakan beberapa saran yang dapat membantu kita dalam hal menyusun paragraf yang baik.

(1) Pastikan bahwa paragraf kita mempunyai ide pokok yang kita tuangkan pada kalimat utama. Tempatkan kalimat utama pada awal atau akhir paragraf, atau pada bagian tengah paragraf jika kita terbiasa menggunakan metode demikian.

(2) Fokuskan secara jelas detil-detil penunjang berupa primary supporting pada ide pokok paragraf.

(3) Apabila kita merasa bahwa primary supporting saja belum cukup menunjang ide pokok, tambahkan secondary supporting yang memperjelas detil-detil primary supporting.

(4) Jelaskan agar kita tidak menambahkan tertiery supporting sebagai pendukung secondary supporting. Hal ini akan menyebabkan paragraf kita menjadi kabur. Sebaiknya ide baru itu ditempatkan pada paragraf berikutnya.

PERSYARATAN PARAGRAF YANG BAIK
1. Kepaduan Paragraf
Untuk mencapai kepaduan, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian menjadi logis dan padu. Ada dua jenis kata Penghubung, yaitu:
a. Kata Penghubung Intrakalimat, dan
Kata yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Contoh: karena, sehingga, tetapi, sedangkan, apabila, jika, maka, dll.
b. Kata Penghubung Antarkalimat
Kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat lainnya. Contoh: Yakni oleh karena itu, jadi, kemudian, namun, selanjutnya, bahkan, dll.

2. Kesatuan Paragraf
Adalah tiap paragraf mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf disebut paragraf deduktif, dan jika diletakkan di akhir kalimat disebut paragraf induktif.
Ciri-ciri pembuatan kalimat utama:
Kalimat yang dibuat harus mengandung permasalahan yang dapatØ diperinci. Contoh: Rara Andhari adalah istri yang soleha, kalimat ini dapat dijelaskan lebih lanjut apa saja yang membuktikan bahwa Rara Andhari adalah seorang istri yang soleha.
Ø Dapat dibuat lengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung.

3. Kelengkapan Paragraf
Sebuah paragraf yang lengkap terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran/ kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh, dll.. Kalimat penjelas berarti apabila dihubungkan dengan kalimat-kalimat di dalam paragraf, lalu kalimat penjelas sering memerlukan kalimat penghubung. Kelengkapan paragraf berhubungan dengan cara mengembangkan paragraf.

MACAM – MACAM PARAGRAF

Menurut fungsinya
a. paragraf pembuka
b. paragraf penghubung
c. paragraf penutup

2. Menurut posisi kalimat topik :
a. paragraf deduktif
b. paragraf induktif
c. paragraf deduktif – induktif
d. paragraf tersebar

3. Berdasarkan sifat isinya :
a. paragraf argumentasi
b. paragraf narasi
c. paragraf persuasi
d. paragraf eksposisi
e. paragraf deskripsi.

Senin, 01 November 2010

Kriteria dan syarat kalimat Efektif

Kriteria kalimat Efektif

Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, dan kelogisan bahasa.

Syarat-syarat kalimat dapat di katakana sebagai kalimat efektif adalah

*terdapatnya unsure koherensi/kepaduan Yaituu Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K). Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa. Keterangannya ialah :Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas. Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam bagi untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.

1. Struktur Kalimat Umum

Unsur-unsur yang mambnagun sebuah kalimat dapat dibedaskan menjadi dua, yaitu: unsur wajib dan unsur tak wajib (unsur manasuka). Unsure wajid adalah unsur yang harus ada dalam sebuah kalimat (yaitu S/subjek dan P/ Predikat), sedangkan unsure takwajib atau unsure manasuka adalah unsur yang boleh ada dan boleh tidak ada (yaitu kata kerja Bantu : harus, boleh, keterangan aspek: sudah, akan, keterangan :tempat, waktu, cara dan sebagainya).

2. Struktur Kalimat Paralel

Yang dimaksud kesejajaran (paralelisme) dalam kalimat adalah penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama yang dipakai dalam susunan serial. Jika sebuah ide dalam sebuah kalimat dinyatakan dengna frase (kelompok kata), maka ide-ide yang sederajat harus dinyatakan dengan frase. Jika sebuah ide dalam suatu kalimat dinyatakan dengan kata benda, maka ide lain yang sederajat harus dengan kata benda juga. Demikian juga halnya bila sebuah ide dalam sebuah kalimat dinyatakan dengan kata kerja, maka ide lainnya yang sederajat harus dinyatakan dengan jenis kata yang sama.

Syarat Kalimat Efektif

a. Keterpaduan

· Pengertian

Keterhubungan pada kalimatialah adanya timbal balik yang baik dan jelas di antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat tersebut. Kalimat akan tidak terpadu karena salah menempatkan kata depan (tentang, mengenai, akan), kata keterangan aspek (sudah, telah, akan) dan keterangan modalitas (harus, boleh, ingin) pada kalimat pasif.

· Penyebab Ketidakpaduan

Ketidakpaduan akan terjadi apabila terdapat:

- Kata ganti yang salah

Jika salah menempatkan kata ganti pada sebuah kalimat maka kalimat tersebut bisa tidak terpadu. Contoh :

tidak efektif: Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

efektif : Atas perhatian saudara, kami ucapkan terima kasih.

- Kata depan yang tidak tepat

Jika salah menempatkan kata depan pada sebuah kalimat maka kalimat tersebut bisa tidak terpadu.

tidak efektif: Penyair itu mempuisikan tentang keadaan indonesia yang sulit ini.

efektif : Penyair itu mempuisikan keadan indonesia yang sulit ini.

- Kata penghubung yang tidak jelas

tidak efektif: Empank menyelam di sungai itu; ia kedinginan.

efektif : Empank menyelam di sungai itu kemudian ia kedinginan.

b. Kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak. Akan tetapi, bukan berarti menghilangkan kata atau frasa yang dapat memperjelas kalimat.

kalimat hemat memiliki beberapa kriteria, yaitu

1. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.

Contoh

- Karena ia tidak diundang ia tidak datang ke tempat itu.

- Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui presiden datang.

Perbaikannya

- Karena tidak diundang, ia tidak datang ke tempat itu.

- Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.

2. Penghematan dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponim kata.

Contoh:

- Ia memakai baju warna merah.

- Di mana engkau menangkap burung pipit itu?

Perubahannya

- Ia memakai baju merah

- Di mana engkau menangkap pipit itu?

3. Penghematan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.

Contoh:

- Dia hanya membawa badannya saja.

- Sejak dari pagi dia bermenung.

Perbaikannya:

- Dia hanya membawa badannya.

- Sejak pagi dia bermenung.

4. Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak, misalnya:

- Para tamu-tamu

- Beberapa orang-orang

Perbaikannya:

- Para tamu

- Beberapa orang

c. Keparalelan

keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, bila dalam suatu kalimat menggunakan bentuk nomina berarti seterusnya menggunakan nomina. Apabila bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba.

Contoh:

- harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes

Kalimat di atas tidak memiliki kesejajaran karena terbentuk dari bentuk kata yang berbeda, yaitu dibekukan dan kenaikan. Oleh karena itu, kalimat ini harus disejajarkan bentuknya, menjadi:

- harga minyak dibekukan atau dinaikan secara luwes

d. Penekanan

Kalimat yang penting harus diberi penekanan.

Caranya:

- Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.

Contoh :

“Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain”

“Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.”

- Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.

Contoh :

”Andalah yang harus kesana”.

“Dia pun ikut membantu pembangunan jembatan merah itu”

- Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.

“Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.”

- Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.

Contoh :

“Ana tidak jelek, tetapi cantik.”

e. Kevariasian

Kevariasian berarti keanekaragaman bahasa. Variasi dalam kalimat dapat diperoleh dengan beberapa macam cara, yaitu :

- Variasi sinonim kata

- Variasi panjang pendeknya kalimat

- Variasi penggunaan bentuk me- dan di-

- Variasi dengan merubah posisi dalam kalimat

Library dalam bahasa VHDL

VHDL (VHSIC HARWDWARE DESCRIPTION LANGUAGE)
VHDL adalah bahasa pemograman yang digunakan untuk menggambarkan rangkaian sirkuit atau sistem.

Basic pengkodean VHDL
1.Library
2.Entity
3.Architecture

1.Library
Kumpulan dari bagian-bagian kode, dimana bisa mengizinkan kembali penggunaan
librarinya.
CONTOH: IEEE, STD, WORK.

2.Entity
MEndeskripsikan I/O diport atau pin yang digunakan

3.Architecture
Menjalankan proses fungsi dari sirkuitnya bisa dijalankan.

Dalam bahasa pemrograman VHDL dikenal pula paket library/pustaka yang berfungsi untuk memudahkan prorammer untuk menyelesaikan pekerjaannya karena dalam library tersebut terdapat fungsi-fungsi dan tipe data yang sudah didefinisikan sebelumnya untuk digunakan berulang-ulang. Dalam vhdl terdiri beberapa library, diantaranya ieee, std, work dan lain-lain. Di dalam library tersebut terdapat sub-tree yang disebut sebagai paket, diantaranya :

LIBRARY IEEE :
- math_real
- numeric_bit
- numeric_std
- std_logic_1164
- std_logic_arith
- std_logic_signed
- std_logic_unsigned
- vital_timing

LIBRARY STD :
- standard
- textio

LIBRARY WORK :
semua source code user akan dicompile dan dimasukkan ke dalam library ini

Versi awal VHDL, dirancang untuk IEEE standar 1076-1987 , termasuk berbagai jenis data, termasuk numerik ( integer dan real ), logis ( bit dan boolean ), karakter dan waktu , ditambah dengan array dari disebut bit_vector bit dan karakter disebut string .
Suatu masalah tidak diselesaikan dengan edisi ini, bagaimanapun, adalah "multi-nilai logika", dimana drive's kekuatan sinyal (tidak kuat, lemah atau) dan nilai-nilai yang tidak diketahui juga dipertimbangkan. Ini diperlukan standar IEEE 1164 , yang mendefinisikan nilai logika jenis-9: std_ulogic skalar dan vektor std_ulogic_vector versinya.
Isu kedua IEEE 1076 , pada tahun 1993, membuat sintaks lebih konsisten, memungkinkan fleksibilitas yang lebih dalam penamaan, memperluas character tipe untuk memungkinkan ISO-8859-1 karakter yang dapat dicetak, menambahkan xnor operator, dll
Perubahan kecil dalam standar (2000 dan 2002) menambahkan gagasan jenis dilindungi (mirip dengan konsep kelas di C + +) dan dihapus beberapa pembatasan dari aturan pemetaan pelabuhan.
Selain standar IEEE 1164, standar beberapa anak diperkenalkan untuk memperluas fungsi bahasa. IEEE 1076,2 standar ditambahkan penanganan lebih baik dari tipe data yang nyata dan kompleks.
IEEE 1076,3 standar diperkenalkan signed dan unsigned jenis operasi aritmatika untuk memfasilitasi dalam vektor.IEEE 1076,1 standar (dikenal sebagai VHDL-AMS ) yang disediakan-sinyal rangkaian desain ekstensi dan campuran analog.
Beberapa standar lain mendukung penggunaan VHDL lebih luas, terutama VITAL (VHDL Inisiatif Menuju Perpustakaan ASIC) dan microwave ekstensi desain sirkuit.
Pada bulan Juni 2006, Komite Teknis VHDL Accellera (dilimpahkan oleh IEEE untuk bekerja pada update berikutnya standar) menyetujui disebut Draft 3.0 dari VHDL-2006. Tetap menjaga kompatibilitas penuh dengan versi yang lebih tua, ini standar yang diusulkan memberikan banyak ekstensi yang membuat tulisan dan mengelola kode VHDL lebih mudah. Perubahan utama meliputi penggabungan standar anak (1164, 1.076,2, 1.076,3) ke standar 1076 utama, satu set diperpanjang operator, sintaks yang lebih fleksibel 'kasus' dan 'menghasilkan' laporan, penggabungan VHPI (interface untuk C / C + + bahasa) dan subset dari PSL ( Properti Spesifikasi Bahasa ). Perubahan ini harus meningkatkan kualitas kode VHDL disintesis, membuat testbenches lebih fleksibel, dan memungkinkan penggunaan lebih luas deskripsi VHDL untuk sistem-tingkat.
In February 2008, Pada bulan Februari 2008, Accellera disetujui VHDL 4.0 juga informal dikenal sebagai VHDL 2008, yang ditujukan lebih dari 90 masalah ditemukan selama masa uji coba untuk versi 3.0 dan ditingkatkan termasuk jenis generik. In 2008, Accellera dirilis VHDL 4.0 untuk IEEE untuk pemungutan suara atas penyertaan dalam IEEE 1076-2008. Standar VHDL IEEE 1076-2008 telah disetujui oleh RevCom pada bulan September 2008.