Minggu, 07 November 2010

paragraf

Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.

Unsur Paragraf

Paragraf sebenarnya merupakan sebuah unit pikiran dengan menunjukkan satu ide, dan ide ini harus bisa dikomunikasikan secara jelas dan singkat, yaitu mengandung detil-detil selengkapnya, misalnya alasan-alasan, ilustrasi-ilustrasi, fakta-fakta, dan lain-lain. Pengembangan ide pokok itu harus dikendalikan dengan apa yang dinamakan controlling idea. Ide yang dikomunikasikan dinamakan pikiran utama, ide pokok, ide utama, atau pikiran pokok. Sedangkan detil-detil penunjang paragraf dinamakan pikiran-pikiran penunjang.

Pikiran utama dan pikiran penjelas dikembangkan lebih lanjut dalam kalimat-kalimat. Kalimat yang mengandung pikiran utama dinamakan kalimat utama, atau kalimat topik (topic sentence). Kalimat-kalimat yang mengandung pikiran penjelas dinamakan kalimat penjelas. Jadi dapat dikatakan bahwa paragraf dibentuk oleh dua unsur, yaitu pikiran utama dan pikiran penjelas.

Paragraf yang baik sebenarnya terdiri atas beberapa kalimat, yaitu sebuah kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas dan kalimat penunjang. Kalimat-kalimat penunjang itu dinamakan supporting statements. Supporting statements dibedakan atas dua, yaitu primary supporting dan secondary supporting. Secara skematis bagan paragraf secara umum dan sederhana adalah sebagai berikut.

(1) Kalimat topik atau kalimat utama, ditunjang oleh

(2) Primary supporting, yang didukung oleh

(3) Secondary supporting.

Primary supporting terdiri atas pernyataan-pernyataan yang memperjelas kalimat topik. Secondary supporting terdiri atas pernyataan-pernyataan berwujud kalimat-kalimat yang memberikan beberapa detil penunjang tentang primary supporting, Paragraf yang baik bisa digunakan untuk berkomunikasi secara jelas dan padat, harus merupakan kesatuan. Berikut dikemukakan beberapa saran yang dapat membantu kita dalam hal menyusun paragraf yang baik.

(1) Pastikan bahwa paragraf kita mempunyai ide pokok yang kita tuangkan pada kalimat utama. Tempatkan kalimat utama pada awal atau akhir paragraf, atau pada bagian tengah paragraf jika kita terbiasa menggunakan metode demikian.

(2) Fokuskan secara jelas detil-detil penunjang berupa primary supporting pada ide pokok paragraf.

(3) Apabila kita merasa bahwa primary supporting saja belum cukup menunjang ide pokok, tambahkan secondary supporting yang memperjelas detil-detil primary supporting.

(4) Jelaskan agar kita tidak menambahkan tertiery supporting sebagai pendukung secondary supporting. Hal ini akan menyebabkan paragraf kita menjadi kabur. Sebaiknya ide baru itu ditempatkan pada paragraf berikutnya.

PERSYARATAN PARAGRAF YANG BAIK
1. Kepaduan Paragraf
Untuk mencapai kepaduan, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian menjadi logis dan padu. Ada dua jenis kata Penghubung, yaitu:
a. Kata Penghubung Intrakalimat, dan
Kata yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat. Contoh: karena, sehingga, tetapi, sedangkan, apabila, jika, maka, dll.
b. Kata Penghubung Antarkalimat
Kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat lainnya. Contoh: Yakni oleh karena itu, jadi, kemudian, namun, selanjutnya, bahkan, dll.

2. Kesatuan Paragraf
Adalah tiap paragraf mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf disebut paragraf deduktif, dan jika diletakkan di akhir kalimat disebut paragraf induktif.
Ciri-ciri pembuatan kalimat utama:
Kalimat yang dibuat harus mengandung permasalahan yang dapatØ diperinci. Contoh: Rara Andhari adalah istri yang soleha, kalimat ini dapat dijelaskan lebih lanjut apa saja yang membuktikan bahwa Rara Andhari adalah seorang istri yang soleha.
Ø Dapat dibuat lengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung.

3. Kelengkapan Paragraf
Sebuah paragraf yang lengkap terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran/ kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh, dll.. Kalimat penjelas berarti apabila dihubungkan dengan kalimat-kalimat di dalam paragraf, lalu kalimat penjelas sering memerlukan kalimat penghubung. Kelengkapan paragraf berhubungan dengan cara mengembangkan paragraf.

MACAM – MACAM PARAGRAF

Menurut fungsinya
a. paragraf pembuka
b. paragraf penghubung
c. paragraf penutup

2. Menurut posisi kalimat topik :
a. paragraf deduktif
b. paragraf induktif
c. paragraf deduktif – induktif
d. paragraf tersebar

3. Berdasarkan sifat isinya :
a. paragraf argumentasi
b. paragraf narasi
c. paragraf persuasi
d. paragraf eksposisi
e. paragraf deskripsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar